MOTTO

RUKUN DAMAI

OPTIMASLISASI PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KEMENAG KABUPATEN KONAWE MELALUI SIMADU

INTELEKTUALITAS TANPA SILAYUKTI TANPA GUNA

INTELEKTUALITAS TANPA SILAYUKTI TANPA GUNA
Disaat pengetahuan hanya menjadi sebuah ajang untuk menunjukkan intelektualitas, kewibaan, kekuasaan, kebijaksanaan...yang berujung pada rusaknya moralitas dan kedamaian kehidupan....Saraswati dalam keheningan bertanya-tanya kepada Ia atau mereka yang seperti itu...?. Aparan ta prayojananika ring hurip, ring wibhawa, ring kaprajnan, apan wyartha ika kabeh, yan tan tan hana SILAYUKTI. (Sarasamuccaya 160)

WEBSITE UTAMA KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE

WEBSITE UTAMA KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE
Website Kantor Kementerian Agama Kabupaten dengan alamat : "www.simadu.info", adalah Website Utama sebagai Pusat Bank Data dan Informasi bagi seluruh satker di Lingkup KanKemenag Kab. Konawe. Sedangkan Website Satker Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kab. Konawe adalah website jejaring yang terintegrasi dengan Website Utama KanKemenag Kab. Konawe. Klik gambar pada link ini untuk menuju ke Website Utama KanKemenag Kab. Konawe

Kamis, 12 September 2019

"Menapaki Kehidupan untuk Hidup yang Lebih Baik"


Biografi  I Ketut Mudiana, S.Ag - Penyuluh Agama Hindu Non PNS


MENAPAKI KEHIDUPAN UNTUK HIDUP YANG LEBIH BAIK


Menapaki kehidupan untuk hidup yang lebih baik, begitu kira-kira semangat yang dimiliki oleh I Ketut Mudiana, anak bungsu yang lahir di Desa Mataholau 30 juli 1987, dari keluarga kecil yang tansmigrasi spontan pada 1980-an, dengan ayah yang bernama I Nyoman Ganteng dan ibu Ni Wayan Murji. Memiliki 2 orang saudara perempuan dan 1 orang saudara laki-laki, yang kini tersisa hanya 1 kakak laki-laki yang sudah berkeluarga, dan 1 saudara perempuannya juga sudah berumah tangga.

I Ketut Mudiana
yang dulunya hanya anak seorang supir angkot dan pekerjaan pokok ayahnya adalah seorang petani. Mengawali mengenyam bangku sekolah di TK Harapan yang bertempat di Desa Matahoalu pada tanggal 4 bulan Mei tahun 1994, tamat sekolah dasar SD N 2 Matahoalu Tahun 2000, dan di jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama di SLTP N 5 Lambuya pada tahun 2003, kemudian  melanjutkan ke tingkat sekolah menengah kejuruan SMK N 1 Unaaha dengan Jurusan penjualan dan berhasil lulus pada tahun 2006.

I Ketut Mudiana setelah lulus SMK  dengan mencari pengalaman kerja mulai dari pasar- kepasar, dan perbengkelan. Pada akhir tahun 2006 memutustan untuk mencari pengalaman yang lebih dengan merantau ke kampung halaman orang tua--nya yaitu Bali. Semangat jurusan pemasaran yang menempa dirinya selama 3 tahun di SMK yang berbasic bisnis dan manajemen menjadikannya tidak henti-henti mencari pengalaman di bidang pemasaran, ini dibuktikannya saat di Bali mengawali aktivitasnya dengan menjadi seorang penjual bunga. Penghasilan yang diperolehnya tidak tetap bahkan dapat dibilang dibawah rata-rata pengasilan upah minimum daerah Bali kala itu. Dengan semangat untuk terus berkemajuan, akhirnya dengan prinsip dan tekad yang kuat memutuskan untuk kuliah dengan harapan dengan berbekal pendidikan hidupnya dapat lebih baik di kemudian hari.

I Ketut Mudiana memasuki bangku perkuliahan pada tahun 2007 di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar dengan dukungan dari orang tua dan kerabat orang tua serta saudara-saudara yang berada di Bali. Saat menuntut ilmu di bangku perkuliaan untuk mencari uang belanja tambahan segala profesi jalaninya, mulai dari mengolah kayu menjadi patung, membuat pot bunga, menjadi pekerja harian dan menjadi tukang sapu di Kantor Redaksi Majalah Hindu yang terkenad di Bali, yaitu Majalah Gumi Bali (SARAD) dan dari sanalah pengetahuan tentang  ajaran Agama Hindu di perolehnya.

I Ketut Mudiana menyelesaikan pendidikan di Universitas Hindu dalam waktu 3 tahun lebih mengambil jurusan Pendidikan Agama Hindu (FIA) dengan memperoleh gelar Sarjana Agama ( S.Ag), kini gelar itu namanya sudah melekat di namanya menjadi  I Ketut Mudiana, S.Ag.

I Ketut Mudiana S.Ag setelah menyelasaikan kuliahnya dengan bekal ilmu yang telah didapat memututskan untuk kembali pulang dengan maksud untuk mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada masa kulian serta mencari pengalaman baru untuk meniti karir sebagai guru, di pengujung tahun 2010 mengabdikan diri  pertama kali di SMP N 2 Angata yang sekarang menjadi SMP N 15 Konsel  dan di SMK & Konsel yang masih seputaran daerah Angata, selama 3 tahun. Mengingat tempat mengabdinya begitu jauh dari tempatnya berdomisili  dan medan yang di lalui dalam hari-hari juga cukup sulit sehingga  memutuskan untuk berhenti mengabdi di dua tempat satuan itu.

I Ketut Mudiana S.Ag kembali mencari jati diri untuk merantau kembali k Bali dengan tujuan mencari rejeki yang lebih, tak selang berapa hari dibali mendapatkan pekerjaan sebagai Admin di sebuah perusaahan besar TV Berbayar, Kemudian Menjadi Teknisi Juga di perusahaan tersebut, seiring berjalannya waktu jodoh pun mendekat dan akhirnya memutuskan menikah dengan mempersunting gadis Bali bernama Ni Made Ayu Asri dan kembali lagi pulang kesulawesi. Tidak selang beberapa bulan pernikahannya berita duka melanda karena telah berpulangnya bapak tercintanya  I Nyoman Ganteng ( Almh) yang secara tiba tiba, semejak itu getirnya kehidupan mulai terasa sebuah keluarga baru yang buta akan pengalaman kehidupan, karena kerasnya kehidupan ditambah lagi dengan hadirnya buah hati yang pertama yang diberinama Wayan Mudiastaran Jaya dan  pada akhirnya memutuskan untuk kembali lagi ke Bali dengan alasan ekonomi.

I Ketut Mudiana S.Ag baru beberapa hari di Bali bertemu dengan rekan lamanya dan mengajak kembali bergabung di perusaahan televisi berbayar dengan brand nama terbarunya, dan secara perlahan mulai merubah perekonomian rumah tangganya. Sekian lama bekerja titik jenuh mulai terasa dan beralih lagi profesi ke perusahaan perintis suplayer oleh-oleh Bali. Selang beberapa tahun karena merasa telah cukup lama merantau akhirnya rasa ingin pulang muncul kembali yang pada akhirnya ingin pulang untuk mengapdi di  kampung halamannya di Desa Langgomeau Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Kini kembali bekerja sebagai petani dengan pengahasilan tambahan menjadi penjual rumput, dengan tetap mengabdi sebagai tenaga honorer di SD N 1 Langgomea dan di SMA N 1 Uepai.  Awal  tahun 2017 sampai sekarang mendapatkan SK Tugas sebagai Penyuluh Agama Hindu Non PNS dengan wilayah binaan di Desa Langgomea dan Matahoalu Kecamatan Uepai dan di Desa Ulumeraka Kecamatan Onembute.

Demikian perjalanan hidup I Ketut Mudiana S.Ag, yang sampai saat ini tak henti-hentinya berdoa dalam menapaki kehidupan ini untuk hidup dan sesuatu yang lebih baik demi masa depan putra-putri dan keluarganya kelak.

Om Subhamastu,
Unaaha, 6 September 2018
Post By : Staf Pengadministrasi Penyelenggara Bimas Hindu
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe. INS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar