MOTTO

RUKUN DAMAI

OPTIMASLISASI PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KEMENAG KABUPATEN KONAWE MELALUI SIMADU

INTELEKTUALITAS TANPA SILAYUKTI TANPA GUNA

INTELEKTUALITAS TANPA SILAYUKTI TANPA GUNA
Disaat pengetahuan hanya menjadi sebuah ajang untuk menunjukkan intelektualitas, kewibaan, kekuasaan, kebijaksanaan...yang berujung pada rusaknya moralitas dan kedamaian kehidupan....Saraswati dalam keheningan bertanya-tanya kepada Ia atau mereka yang seperti itu...?. Aparan ta prayojananika ring hurip, ring wibhawa, ring kaprajnan, apan wyartha ika kabeh, yan tan tan hana SILAYUKTI. (Sarasamuccaya 160)

WEBSITE UTAMA KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE

WEBSITE UTAMA KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE
Website Kantor Kementerian Agama Kabupaten dengan alamat : "www.simadu.info", adalah Website Utama sebagai Pusat Bank Data dan Informasi bagi seluruh satker di Lingkup KanKemenag Kab. Konawe. Sedangkan Website Satker Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kab. Konawe adalah website jejaring yang terintegrasi dengan Website Utama KanKemenag Kab. Konawe. Klik gambar pada link ini untuk menuju ke Website Utama KanKemenag Kab. Konawe

Jumat, 20 September 2019

Tutur Blog Bagian 2 - "Tattwa"


TUTUR BLOG BAGIAN 2 : "TATTWA" *)

Oleh : I Nengah Sumendra *)

Sisya :        
Om Swastyastu Guru.

Acharya :
Om Swastyastu Ananda.

Sisya :
Guru. Rasa keingintahuan ananda tentang ajaran Agama Hindu semakin bergejolak dalam sanubari ananda Guru. Mohon kiranya Guru berkenan memberikan penjelasan terhadap beberapa pertenyaan yang ada dalam benak ananda sekarang. Pertama, apakah yang menjadi dasar keimanan sebagai pemeluk Agama Hindu ?.  

Acharya:
Semangat keingintahuan ananda sangat baik. Seperti penjelesan di awal, sebagai penganut atau pemeluk Agama Hindu yang baik serta memiliki sraddha dan bhakti yang kuat maka hal yang paling mendasar yang harus ditanamkan dalam dirinya adalah prinsip prinsip dasar keimanan (tattwa), kebajikan (susila) dan perilaku keagamaan (acara) Hindu. Pertama yaitu Tattwa Hindu, adalah prinsip dasar keimanan yang bersumber dari sabda/wahyu pramana, maksudnya yaitu bahwa sumber keimanan atau tattwa Agama Hindu itu bersumber dari kitab suci Weda yang keberadaan dan kebenarannya diyakini sebagai wahyu langsung dari Brahman/Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Sesuai dengan tattwa agama Hindu bahwa dasar Sraddha itu mencakup lima hal dasar yang disebut Panca Sraddha, yaitu Percaya terhadap adanya Brahman, Percaya terhadap adanya atman, Percaya terhadap adanya karmaphala, Percaya terhadap adanya punarbhawa dan Percaya terhadap adanya moksa.

Sisya :
Matur suksma atas penjelasannya Guru. Om Santih, Santih, Santih Om.

Acharya :

Om Santih, Santih, Santih Om

A.   
Pengertian Tattwa Hindu
Agama Hindu mempunyai kerangka dasar kebenaran yang sangat kokoh karena dibangun atas dasar prinsip-prinsip dasar kemimanan tattwa, susila dan acara yang masuk akal dan konseptual. Konsep pencarian kebenaran yang hakiki di dalam agama Hindu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Banyak sumber yang telah yang memberikan pengertian tentang tattwa sebagai dasar untuk memahami apa pengertian dari tattwa itu. Dari beberapa sumber yang ada bahwa arti dari tattwa di antaranya yaitu bahwa; Tattwa berarti thatness, itu sendiri atau hakikat. Tattwa berarti sifat kodrati. Tattwa berarti unsur. Tattwa berarti kebenaran atau segala sesuatu yang bersumber dari kebenaran. Tattwa berarti ajaran Ketuhanan yang merupakan landasan ajaran agama.Tattwa berarti dasar keimanan atau kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan dasar bagi agama ataupun pemuluk agama. Tattwa berarti cara kita melaksanakan ajaran agama dengan mendalami pengetahuan dan filsafat agama. Tattwa berasal dari bahasa sansekerta terdiri dari unsur kata tat yang artinya “Itu” atau “Ke-Itu-an, twa artinya bersifat atau mengandung, memiliki makna pengetahuan mendasar ajaran Hindu untuk mengenal dan mendekatkan diri pada sifat-sifat yang bercitra “Ke-Itu-an” yakni Ke-Tuhanan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil sebuah pengertian bahwa tattwa berarti ajaran tentang hakekat Ketuhanan yang merupakan landasan dari ajaran Agama Hindu dan menjadi dasar bagi agama Hindu serta pemeluknya dalam melaksanakan ajaran agama dengan cara mendalami pengetahuan dan filsafat agamanya.Tattwa yang dimaksud adalah ajaran kebenaran atau hakekat kebenaran dharma yang bersumber dari pustaka suci Weda.
Tattwa begitu diyakini kebenarannya karena merupakan perwujudan dari wahyu/sabda pramana. Tattwa memiliki dimensi keyakinan yang terdapat dalam filsafat, dimana filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak pernah final, sementara tattwa adalah pemikiran filsafat yang bermuara pada sebuah keyakinan yang harus diyakini kebenarannya. Namun demikian bukan berarti filsafat tidak boleh mempertanyakan kebenaran tentang sebuah pernyataan ataupun Ke-Itu-an. Sehingga dalam hal ini tattwa tidak dapat didefenisikan sebagai filsafat secara an sich, tetapi lebih tepat sebagai dasar keyakinan ( teologi ) dalam agama Hindu.
Terhadap ajaran tattwa yang demikian itu dapat ditelusuri dari kitab-kitab agama Hindu. Sebagai dasar keyakinan, maka tattwa dalam agama Hindu yang telah populer selama ini adalah mencakup lima hal dasar yang disebut Panca Sraddha atau Panca Tattwa, yaitu Widhi Tattwa, Atma Tattwa, Karmaphala Tattwa dan Moksa Tattwa. Panca Sraddha tak ubahnya sebagai batang tubuh atau dasar dari tattwa-tattwa yang ada dalam agama Hindu. Namun demikian perlu dipahami bahwa masih banyak tattwa-tattwa yang lain dalam agama Hindu yang membutuhkan penjabaran dan pembahasan secara menyeluruh dan mendalam (Komprehensip).


B.     Tujuan Memahmi Tattwa Hindu
Ajaran agama Hindu dibedakan menjadi Tattwa, Susila, dan Acara. Ketiga bagian ini tidak dapat dipisah-pisahkan. Seseorang yang hanya mengetahui Tattwa tanpa mengetahui etika dan cara tidak dapat disebut pemeluk agama Hindu yang baik. Demikian juga orang yang hanya bersusila atau melaksanakan ibadah saja tanpa mengetahui tattwa akan menjadi pemeluk agama yang tidak tangguh atau keimanannya mudah rapuh.

Ketiga dari prinsip-prinsip dasar ajaran agama Hindu yang meliputi prinsip dasar keimanan terhadap tattwa/filsafat Hindu, prinsip dasar keimanan terhadap kebajikan/susila Hindu, dan prinsip dasar keimanan terhadap perilaku (sadhana)  dan acara keagamaan Hindu merupakan pilar dan menjadi dasar pijakan yang harus dipedomani dan dipahami serta diamalkan secara baik dan benar bagi setiap pemeluk agama Hindu. Atas dasar itu maka keimanan terhadap tattwa menjadi hal mutlak dibutuhkan untuk dipedomani dan dipahami agar pemeluk agama Hindu dapat melaksanakan aktivitas keberagamaannya sehari-hari dengan baik dan benar.  Memahami tattwa bertujuan agar pemeluk agama Hindu memiliki kerangka dasar atau landasan yang benar dan kuat tentang pengetahuan atau hakekat kebenaran dan filsafat agama Hindu yang bersumber dari pustaka suci Weda yang diyakini sebagai kitab suci agama Hindu. (INS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar