MOTTO

RUKUN DAMAI

OPTIMASLISASI PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KEMENAG KABUPATEN KONAWE MELALUI SIMADU

INTELEKTUALITAS TANPA SILAYUKTI TANPA GUNA

INTELEKTUALITAS TANPA SILAYUKTI TANPA GUNA
Disaat pengetahuan hanya menjadi sebuah ajang untuk menunjukkan intelektualitas, kewibaan, kekuasaan, kebijaksanaan...yang berujung pada rusaknya moralitas dan kedamaian kehidupan....Saraswati dalam keheningan bertanya-tanya kepada Ia atau mereka yang seperti itu...?. Aparan ta prayojananika ring hurip, ring wibhawa, ring kaprajnan, apan wyartha ika kabeh, yan tan tan hana SILAYUKTI. (Sarasamuccaya 160)

WEBSITE UTAMA KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE

WEBSITE UTAMA KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE
Website Kantor Kementerian Agama Kabupaten dengan alamat : "www.simadu.info", adalah Website Utama sebagai Pusat Bank Data dan Informasi bagi seluruh satker di Lingkup KanKemenag Kab. Konawe. Sedangkan Website Satker Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kab. Konawe adalah website jejaring yang terintegrasi dengan Website Utama KanKemenag Kab. Konawe. Klik gambar pada link ini untuk menuju ke Website Utama KanKemenag Kab. Konawe

Minggu, 22 September 2019

Teologi ( Brahmawidya ) - "Upaya Manusia Memahmi Tuhan Menurut Hindu"


TEOLOGI ( BRAHMAWIDYA ) :
UPAYA MANUSIA MEMAHAMI TUHAN MENURUT HINDU *)
Oleh : Bindu Konawe - INS *)
 
Gbr. Desain Image Bindu Konawe 
Mencari Hakekat Tentang Tuhan

Tuhan… Tuhan… Tuhan…, begitulah sejak awal, pertengahan dan sampai akhir putaran zaman nanti (maha yuga), pada dimensi rohani manusia terus dalam pencarian makna tentang hakekat Tuhan. Namun kerapkali dijumpai tidak sedikit dari manusia di muka bumi ini merancukan Tuhan dengan agama. Pernyataan ini dikemukakan karena banyak hal buruk telah dilakukan oleh tidak sedikit manusia atas nama agama dan atas nama Tuhan. Bahkan tanpa disadari Tuhan sesungguhnya berada jauh melampaui semua hal ‘ini’ dan ‘itu’. Tuhan jauh melampaui intuisi pikiran dan hati manusia, jauh melampaui imajinasi manusia, jauh melampaui daya cipta karsa manusia, dan jauh pula melampaui kedigjayaan dan kesombongan manusia. Walaupun telah banyak yang menyadari hal ini, tetapi masih banyak pula dijumpai manusia atas nama Tuhan dan agama seakan-akan paling kenal dan dekat dengan Tuhan. Masih dijumpai pula dalam berbagai penganut agama mengklaim bahwa nama Tuhan yang paling tepat ada dalam bahasa agama mereka. Saling klaim-mengklaim nama Tuhan semacam ini menunjukkan bahwa agama dijadikan barang dagangan dengan kualitas yang paling No.1, padahal Tuhan Maha Sempurna tanpa harus dipromosikan dengan kesempurnaan. Meyakini dan menerapkan ajaran agama adalah upaya untuk mendekatkan diri dan memahami Tuhan. Bukan justru dijadikan ajang untuk menjauhkan diri dan melakukan pengingkaran terhadap segala Maha Tuhan itu sendiri. Mari berlomba berbuat kebajikan (dharma) untuk kedamaian semesta.

Meru Sadhana Puja Terhadap Ibu Bapak Alam Semesta

MERU SADHANA PUJA TERHADAP IBU BAPAK SEMESTA

Gbr. Meru - Desain By Bindu Konawe

Nutana-begitulah ikhtiar peremajaan yang bersifat universal dan berkesinambungan terhadap aktualisasi nilai-nilai Tattwa dalam pendekatan filosofis simbolik (Nyasa).

Pada desain Grafis "Meru" ini, menurut Bindu Konawe berdasarkan sumber yang dipahami, bahwa Meru berasal dari dua akar kata Me dan Ru, Me ngaran Meme ngaran Ibu ngaran Pradhana Tattwa, Ru ngaran Guru ngaran Bapa ngaran Purusa Tattwa. Meru bermakna filosofis Cikal Bakal Seluruh Semesta Alam. Meru bermakna Ibu Bapak Semesta Alam yang menyelimuti seluruh partikel Atom Alam Semesta.

Pada dimensi yang lain Desain Grafis ini adalah sebuah ikhtiar mengaktualisasikan nilai-nilai yoga, Rsi Patanjali dalam subhacitta yogasutra-nya berpesan "Citta Vrtti Nirodhah" - Stabilnya Gelombang Pikiran. Melalui media desain grafis adalah upaya mewujudkan itu menurut cara Bindu Konawe.
Om Subhamastu-Unaaha, 22/09/2019-INS.

Nawa Dewata - Desain By Bindu Konawe

NAWA DEWATA

Gbr. Nawa Dewata 

Sadhana Umat Hindu di Nusantara tidak terlepas dari Dasar Tattwa Nawa Dewata. Nawa Dewata di-imanensi-kan melalui Puja Mantra, Gita Aji Kembang, dan Acara (Upacara-Upakara) Caru, dst. Filosofis Simbolik Nyasa yang bermakna keseimbangan, harmonis, damai sentosa dalam macrocosmos dan microcosmos. Unaaha, 22/09/2019-INS.

Sabtu, 21 September 2019

Rangkuman : "Kanda dalam Itihasa Ramayana"


Rangkuman : 
“KANDA DALAM ITIHASA RAMAYANA” *)
Dirangkum oleh : Bindu Konawe *)

Rama-Sita-Laksamana-Hanoman
Dandavat Pranam


Om Swastyastu,
Semoga pikiran yang baik (satya) datang dari segala penjuru.

Bijawa Kasawur, inilah istilah nama untuk men-sinonim-kan bahwa benih benih tutur kebajikan dan kesucian bertaburan dimana-mana seperti istilah bunga rampai yang telah ada selama ini. Rangkuman Itihasa Ramayana pada setiap Kanda ini hanya upaya mendokumentasikan subhacitta tutur dari berbagai sumber yang telah ada. Mendokumentasikan dan membagikannya kembali adalah panggilan untuk menindaklanjuti sraddha bhakti bahwa mewartakan dharma ataupun ajaran-jaran kesucian yang bersumber dari kita suci adalah yajna dan kwajiban yang utama (paramodharmah). Berikut subhacita tutur yang tertuang dalam tulisan yang dirangkum untuk tujuan pembelajaran diri secara individual dan secara social atas semangat dari ikhtiar dapat menjadi insan yang paramodharmah.

Berikut rangkuman yang dikutip dari sumber yang telah ada, baik itu yang telah ditulisan dalam buku-buku pembelajaran disekolah ataupun sumber tertulis yang lainnya, yang intinya hampir sama dan tujuannya sama untuk mewartakan ajaran kebenaran dan kesucian yang terkandung dalam kitab suci Veda.

Tutur Blog Bagian 1 : " Kerangka Dasar Agama Hindu "


Tutur Blog Bagian 1 :
“Kerangka Dasar Agama Hindu“ *)
Oleh : I Nengah Sumendra *)
Tri Kerangka Dasar Agama Hindu Dasar Pijakan-ku
Tattwa, Susila dan Acara Hindu Prinsip Dasar Sadhana-ku

  
Sisya :
Om Swastyastu Guru.

Acharya :
Om Swastyastu Ananda.

Acharya :
Guru. Apa yang menjadi kerangka dasar Agama Hindu ?.  
Pertanyaan yang bagus dan mendasar, Ananda. Kerangka Dasar Agama Hindu yaitu Tattwa, Susila dan Acara. Ketiga hal tersebut disebut dengan Tri Kerangka Dasar Agama Hindu.

Sisya :
Guru, mengapa Kerangka Dasar Agama Hindu itu menjadi hal yang mendasar bagi umat Hindu dalam melaksanakan dan menjalani aktivitas keberagamaan maupun  kehidupan sehari-harinya...?

Acharya :
Tri Kerangka Dasar Agama Hindu itu menjadi pilar dan dasar bagi umat Hindu dalam melaksanakan aktivitas keberagamaan dan kehidupannya sehari-hari agar sesuai dengan prinsip-prinsip dasar keimanan, kebajikan dan acara keagamaan Hindu. Mempedomani dan mensadhankannya secara baik dan seimbang dapat mengantarkan kehidupan umat Hindu pada kehidupan yang lebih baik dan mencapai kecemerlangan.

Sisya :
Astungkara, matur suksma Guru. Mulai saat ini ananda akan terus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat memahami dan mendalami Tri Kerangka Dasar
Ajaran agama Hindu dibangun dalam tiga kerangka dasar, yaitu tattwa, susila, dan acara agama. Ketiganya adalah satu kesatuan integral yang tak terpisahkan serta mendasari tindak keagamaan umat Hindu. Tattwa adalah aspek pengetahuan agama atau ajaran-ajaran agama yang harus dimengerti dan dipahami oleh masyarakat terhadap aktivitas keagamaan yang dilaksanakan. Susila adalah aspek pembentukan sikap keagamaan yang menuju pada sikap dan perilaku yang baik sehingga manusia memiliki kebajikan dan kebijaksanaan, wiweka jnana. Sementara itu aspek acara adalah tata cara pelaksanaan ajaran agama yang diwujudkan dalam tradisi upacara sebagai wujud simbolis komunikasi manusia dengan Tuhannya. Acara agamaadalah wujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widdhi Wasa dan seluruh manifestasi-Nya. Pada dasarnya acara agama dibagi menjadi dua, yaitu upacara dan upakara. Upacara berkaitan dengan tata cara ritual, seperti tata cara sembahyang, hari-hari suci keagamaan (wariga), dan rangkaian upacara (eed). Sebaliknya, upakara adalah sarana yang dipersembahkan dalam upacara keagamaan.

Jumat, 20 September 2019

Tutur Blog Bagian 2 - "Tattwa"


TUTUR BLOG BAGIAN 2 : "TATTWA" *)

Oleh : I Nengah Sumendra *)

Sisya :        
Om Swastyastu Guru.

Acharya :
Om Swastyastu Ananda.

Sisya :
Guru. Rasa keingintahuan ananda tentang ajaran Agama Hindu semakin bergejolak dalam sanubari ananda Guru. Mohon kiranya Guru berkenan memberikan penjelasan terhadap beberapa pertenyaan yang ada dalam benak ananda sekarang. Pertama, apakah yang menjadi dasar keimanan sebagai pemeluk Agama Hindu ?.  

Acharya:
Semangat keingintahuan ananda sangat baik. Seperti penjelesan di awal, sebagai penganut atau pemeluk Agama Hindu yang baik serta memiliki sraddha dan bhakti yang kuat maka hal yang paling mendasar yang harus ditanamkan dalam dirinya adalah prinsip prinsip dasar keimanan (tattwa), kebajikan (susila) dan perilaku keagamaan (acara) Hindu. Pertama yaitu Tattwa Hindu, adalah prinsip dasar keimanan yang bersumber dari sabda/wahyu pramana, maksudnya yaitu bahwa sumber keimanan atau tattwa Agama Hindu itu bersumber dari kitab suci Weda yang keberadaan dan kebenarannya diyakini sebagai wahyu langsung dari Brahman/Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Sesuai dengan tattwa agama Hindu bahwa dasar Sraddha itu mencakup lima hal dasar yang disebut Panca Sraddha, yaitu Percaya terhadap adanya Brahman, Percaya terhadap adanya atman, Percaya terhadap adanya karmaphala, Percaya terhadap adanya punarbhawa dan Percaya terhadap adanya moksa.

Sisya :
Matur suksma atas penjelasannya Guru. Om Santih, Santih, Santih Om.

Acharya :

Om Santih, Santih, Santih Om

A.   
Pengertian Tattwa Hindu
Agama Hindu mempunyai kerangka dasar kebenaran yang sangat kokoh karena dibangun atas dasar prinsip-prinsip dasar kemimanan tattwa, susila dan acara yang masuk akal dan konseptual. Konsep pencarian kebenaran yang hakiki di dalam agama Hindu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Banyak sumber yang telah yang memberikan pengertian tentang tattwa sebagai dasar untuk memahami apa pengertian dari tattwa itu. Dari beberapa sumber yang ada bahwa arti dari tattwa di antaranya yaitu bahwa; Tattwa berarti thatness, itu sendiri atau hakikat. Tattwa berarti sifat kodrati. Tattwa berarti unsur. Tattwa berarti kebenaran atau segala sesuatu yang bersumber dari kebenaran. Tattwa berarti ajaran Ketuhanan yang merupakan landasan ajaran agama.Tattwa berarti dasar keimanan atau kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan dasar bagi agama ataupun pemuluk agama. Tattwa berarti cara kita melaksanakan ajaran agama dengan mendalami pengetahuan dan filsafat agama. Tattwa berasal dari bahasa sansekerta terdiri dari unsur kata tat yang artinya “Itu” atau “Ke-Itu-an, twa artinya bersifat atau mengandung, memiliki makna pengetahuan mendasar ajaran Hindu untuk mengenal dan mendekatkan diri pada sifat-sifat yang bercitra “Ke-Itu-an” yakni Ke-Tuhanan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil sebuah pengertian bahwa tattwa berarti ajaran tentang hakekat Ketuhanan yang merupakan landasan dari ajaran Agama Hindu dan menjadi dasar bagi agama Hindu serta pemeluknya dalam melaksanakan ajaran agama dengan cara mendalami pengetahuan dan filsafat agamanya.Tattwa yang dimaksud adalah ajaran kebenaran atau hakekat kebenaran dharma yang bersumber dari pustaka suci Weda.
Tattwa begitu diyakini kebenarannya karena merupakan perwujudan dari wahyu/sabda pramana. Tattwa memiliki dimensi keyakinan yang terdapat dalam filsafat, dimana filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak pernah final, sementara tattwa adalah pemikiran filsafat yang bermuara pada sebuah keyakinan yang harus diyakini kebenarannya. Namun demikian bukan berarti filsafat tidak boleh mempertanyakan kebenaran tentang sebuah pernyataan ataupun Ke-Itu-an. Sehingga dalam hal ini tattwa tidak dapat didefenisikan sebagai filsafat secara an sich, tetapi lebih tepat sebagai dasar keyakinan ( teologi ) dalam agama Hindu.
Terhadap ajaran tattwa yang demikian itu dapat ditelusuri dari kitab-kitab agama Hindu. Sebagai dasar keyakinan, maka tattwa dalam agama Hindu yang telah populer selama ini adalah mencakup lima hal dasar yang disebut Panca Sraddha atau Panca Tattwa, yaitu Widhi Tattwa, Atma Tattwa, Karmaphala Tattwa dan Moksa Tattwa. Panca Sraddha tak ubahnya sebagai batang tubuh atau dasar dari tattwa-tattwa yang ada dalam agama Hindu. Namun demikian perlu dipahami bahwa masih banyak tattwa-tattwa yang lain dalam agama Hindu yang membutuhkan penjabaran dan pembahasan secara menyeluruh dan mendalam (Komprehensip).


B.     Tujuan Memahmi Tattwa Hindu
Ajaran agama Hindu dibedakan menjadi Tattwa, Susila, dan Acara. Ketiga bagian ini tidak dapat dipisah-pisahkan. Seseorang yang hanya mengetahui Tattwa tanpa mengetahui etika dan cara tidak dapat disebut pemeluk agama Hindu yang baik. Demikian juga orang yang hanya bersusila atau melaksanakan ibadah saja tanpa mengetahui tattwa akan menjadi pemeluk agama yang tidak tangguh atau keimanannya mudah rapuh.

Ketiga dari prinsip-prinsip dasar ajaran agama Hindu yang meliputi prinsip dasar keimanan terhadap tattwa/filsafat Hindu, prinsip dasar keimanan terhadap kebajikan/susila Hindu, dan prinsip dasar keimanan terhadap perilaku (sadhana)  dan acara keagamaan Hindu merupakan pilar dan menjadi dasar pijakan yang harus dipedomani dan dipahami serta diamalkan secara baik dan benar bagi setiap pemeluk agama Hindu. Atas dasar itu maka keimanan terhadap tattwa menjadi hal mutlak dibutuhkan untuk dipedomani dan dipahami agar pemeluk agama Hindu dapat melaksanakan aktivitas keberagamaannya sehari-hari dengan baik dan benar.  Memahami tattwa bertujuan agar pemeluk agama Hindu memiliki kerangka dasar atau landasan yang benar dan kuat tentang pengetahuan atau hakekat kebenaran dan filsafat agama Hindu yang bersumber dari pustaka suci Weda yang diyakini sebagai kitab suci agama Hindu. (INS)


Kamis, 19 September 2019

Selayang Pandang SIMADU dalam RPP Project Leader KanKemenag Kab. Konawe


SELAYANG PANDANG SIMADU DALAM RPP
PROJECT LEADER KANKEMENAG KABUPATEN KONAWE *)
 Oleh : H. Ahmad Lita Rendelangi, S.Ag., M.Pd. *)

Gbr. Photo Dukungan Wakil Bupati Konawe (Kanan)
H. Ahmad Lita R. ( Reformer)

Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan rahmatNya, penulis dapat melaksanakan Rancangan Proyek Perubahan (RPP) dengan Tema “Optimalisasi Pelayanan Publik Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Melalui Sistem Informasi Manajemen Data Terpadu (SIMADU)”, yang merupakan kewajiban project leader bagi seluruh peserta diklat tindak lanjut dari tugas tugas akhir Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan LIX pada Pusdiklat Tenaga Administrasi Badang Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) Tahun 2019.

Pada kesempatan ini, penulis berkeinginan untuk mendokumentasikan secara tertulis apa yang menjadi semangat atau spirit dari RPP yang sedang dilaksanakan pada Unit Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe dengan Judul “Selayang Pandang Sistem Informasi Manajemen Data Terpadu yang disingkat SIMADU dalam RPP Project Leader Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara”.

Rabu, 18 September 2019

Form Data Siswa Siswi Hindu di Kabupaten Konawe

Form Data Siswa Siswa-Siswi Hindu di Kabupaten Konawe, sebagai berikut :


Input Biodata Siswa Titiang Inggih....!
a) Rayon Kecamatan;
b) Jenjang dan Nama Sekolah;
c) Tingkat Kelas;
d) Nama dan Jumlah Siswa;
e) Guru Pengajar.


RAYON KECAMATAN UNAAHA

A. Jenjang SMA/SMK :

1.   SMK Negeri 1 Unaaha
Data Daftar Nama Siswa-Siswi Hindu SMKN 1 Unaaha - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh dan lihat filenya di link ini :
Data Siswa Hindu SMKN 1 Unaaha Kls X: Download )
Data Siswa Hindu SMKN 1 Unaaha Kls XI: Download )
Data Siswa Hindu SMKN1 Unaaha Kls XII: Download )

2.   SMK Negeri 2 Unaaha
Data Daftar Nama Siswa-Siswi Hindu SMKN 2 Unaaha - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh dan lihat filenya di link ini :
Data Siswa Hindu SMKN 1 Unaaha Kls X : ………….. )
Data Siswa Hindu SMKN 1 Unaaha Kls XI : …………. )
Data Siswa Hindu SMKN 1 Unaaha Kls XII : ………… )

3.   SMA Negeri 1 Unaaha
Data Daftar Nama Siswa-Siswi Hindu SMAN 1 Unaaha - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh dan lihat filenya di link ini :
Data Siswa Hindu SMAN 1 Unaaha Kls X : ………. )
Data Siswa Hindu SMAN 1 Unaaha Kls XI : ……… )
Data Siswa Hindu SMAN 1 Unaaha Kls XII : ……... )

4.   SMA Negeri 2 Unaaha
Data Daftar Nama Siswa-Siswi Hindu SMAN 1 Unaaha - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh dan lihat filenya di link ini :
Data Siswa Hindu SMAN 2 Unaaha Kls X : ……. )
Data Siswa Hindu SMAN 2 Unaaha Kls XI : …… )
Data Siswa Hindu SMAN 2 Unaaha Kls XII : …... )

5.   SMK Kesehatan Unaaha
Data Daftar Nama Siswa-Siswi Hindu SMAN 1 Unaaha - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh dan lihat filenya di link ini :
Data Siswa Hindu SMKKesehatan Unaaha Kls X : ... )
Data Siswa Hindu SMKKesehatan Unaaha Kls XI : .. )
Data Siswa Hindu SMKKesehatan Unaaha Kls XII : . )

B. Jenjang SMP :
  1. SMPN 1 Unaaha
  2. SMPN 2 Unaaha
C. Jenjang SD :
  1. SDN 1 Ambekairi
  2. SDN Tumpas
  3. SDN Niranuang



RAYON KECAMATAN UEPAI

A. Jenjang SMA/SMK :

      SMA Negeri 1 Uepai
Data Daftar Nama Siswa-Siswi Hindu Kelas X, XI dan XII SMA N 1 Uepai - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh dan lihat filenya di link ini :
Data Siswa Hindu SMAN 1 Uepai  Kls  X, XI dan XII : Download )

B. Jenjang SMP :


C. Jenjang SD :


Bersambung………!

Catatan:
Seterusnya form data masih terus bersambung sesuai Rayon Kecamatan, Jenjang dan Nama Sekolah, Tingkat Kelas, Nama dan Jumlah Siswa, Guru Pengajar. Akan diupdate dan di Edit Entri datanya sesuai dengan data yang telah masuk.


Form Data Guru Pendidikan Agama Hindu ( PAH ) - PNS dan Non PNS



1. Guru Pendidikan Agama Hindu PNS 
  • Data Guru Pendidikan Agama Hindu PNS - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh filenya di link ini : -

2. Guru Pendidikan Agama Hindu Non PNS
  • Data Guru PAH Non PNS - Dokumen Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe Tahun 2019. Silahkan unduh filenya di link ini :   Download

Selasa, 17 September 2019

Visi dan Misi Kantor Kemenag Kab. Konawe



Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana dibawa atau gambaran menantang tentang keadaan masa depan kemana suatu organisasi harus dibawa dan diarahkan agar secara konsisten dan tetap eksis, antisifatif, inovatif serta produktif dan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Adapun visi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe sebagai berikut; “Terwujudnya Masyarakat Konawe yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong“ (Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015) .

Makna dari visi tersebut adalah bahwa Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe berkeinginan menjadi instansi yang menjadi pelopor, mediator dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Konawe yang taat beragama, cerdas, maju serta sejahtera lahir dan bathin. Tujuan penetapan visi tersebut adalah :

a. Mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe ;
b. Memberi arah dan fokus strategi yang jelas;
c. Memiliki orientasi terhadap masa depan.

Untuk mencapai visi tersebut diperlukan action atau kegiatan yang terencana dan berkesinambungan sampai pada tahun yang ditentukan, dan itu semua dituangkan dalam bentuk misi.



Misi adalah kegiatan yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, maka misi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe sebagai berikut ;
  1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
  2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.
  3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas.
  4. Meningkatkan pemanfaata dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keagamaan.
  5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan akuntabel.
  6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan.
  7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan terpercaya.
  8. ( Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 )

Kemudian dari misi besar tersebut dijabarkan kedalam tujuan, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe untuk tahun 2019 - 2024 seperti uraian berikut : 
  1. Mewujudkan pelayanan yang prima bagi kehidupan umat beragama melalui penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan kualitas SDM profesional dan berbudaya;
  2. Mewujudkan peningkatan pelayanan penghayatan moral dan etika keagamaan melalui pemberdayaan lembaga kegamaan;
  3. Mewujudkan kerukunan hidup umat beragama melalui pemberdayaan lembaga Agama dan pemberdayaan pranata keagamaan serta pengintensifan dialog keagamaan;
  4. Mewujudkan peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan sejenis lainnya guna memenuhi tuntutan masyarakat dan dunia kerja;
  5. Mewujudkan pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji menuju haji mandiri;
  6. Mewujudkan peningkatan mutu pelayanan publik dan peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang akuntabel dan berbasis IT melalui peningkatan profesionalisme aparatur;


Profil Umum Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe


PROFIL UMUM 
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KONAWE

Gbr. Photo Kantor Kemenag Kab. Konawe
(Desain Photo Bagian Depan )

Kantor Kementerian Agama (KanKemenag) Kabupaten Konawe, beralamat di Jalan Inolobunggadue II No. 603, Kode Pos 93415, Puunaaha – Unaaha Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
KanKemenag Kabupaten Konawe sebagai Instansi pemerintah yang bertugas sebagai pengawal moral bangsa dan menata kehidupan umat beragama di Kabupaten Konawe dalam sistem kehidupan nasional, bertanggungjawab untuk melakukan penataan dan pembinaan secara berkesinambungan, demi terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai, dinamis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe mempunyai tugas membantu pemerintah dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah di bidang Agama dan Keagamaan pada warga masyarakat di Kabupaten Konawe. Selain tujuan pembangunan bidang agama dan keagamaan sebagaimana yang telah ditetapkan pada Rencana Strategi Kantor Kemenag Kabupaten Konawe, dalam menghadapi tugas-tugas pembangunan yang semakin kompleks. Kantor Kemenag Kabupaten Konawe beserta jajarannya diharapkan mampu menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai tambah dalam mengisi tugas-tugas pembangunan disetiap lini.

Rangkuman : Seputar " Wariga Dewasa"


Rangkuman :
Seputar “WARIGA DEWASA” *)

Gbr. Identitas Rangkuman
Dirangkum oleh : I Nengah Sumendra *)

Om Swastyastu,
Renungan Perangkum :
“ Bilamana beberapa hal yang kita jalani atau lakoni dalam kehidupan ini dengan sebuah keyakinan dan kepatuhan terhadap sebuah ATURAN untuk mengukur sebuah KEBENARAN, lalu bagaimana dengan ATURAN dalam WARIGA DESA ini, apakah kita yakin dan ada dalam kepatuhan…?. Misalnya: “Seorang Penulis saja bangga dengan kemampuannya memahami “Teknik Penulisan Karya Tulis” dalam sebuah artikel-artikel karya ilmiahnya. Lalu bagaiamana kalau kita juga memahami Wariga Dewasa…?. Ternyata hidup ini berkaitan dengan renungan ini, hanyalah pergulatan untuk menguasai dan memahami dalil-dalil pembenaran untuk merasa atau mungkin dianggap hebat.
( I Nengah Sumendra, 17/09/2019 ).

Pada umumnya bagi umat Hindu di Indonesia khususnya di Bali istilah Wariga tidak asing lagi kedengarannya. Rontal-rontal atau kitab-kitab yang menguraikan tentang baik buruknya hari sering disebut dengan Wariga. Dalam ajaran Warigalah termuat pemilihan waktu/hari yang baik sebagai pedoman untuk memulai suatu pekerjaan maupun melakukan yadnya. Jadi Wariga adalah ilmu tentang perhitungan baik buruknya hari. Hari-hari itu merupakan simbulis dari benda-benda alam seperti matahari, bulan dan benda-benda angkasa lainnya. Benda-benda alam mempunyai pengaruh dalam hidup dan kehidupan ini. Memulai ajaran Wariga para umat dituntun mempergunakan waktu sebaik-baiknya, sebab hal ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia maupun yang lainnya.

Senin, 16 September 2019

"Kontruksi Keagamaan dan Keberagamaan Dalam Hindu" - Oleh : Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda

KONTRUKSI KEAGAMAAN 
DAN KEBERAGAMAAN DALAM HINDU *)

Oleh: Ida Pandita Mpu Jaya Acharyãnanda *)


I. PENDAHULUAN 
Agama Hindu dimanapun berada adalah agama yang dibudayakan. Artinya dimana agama Hindu itu berkembang di sana pulalah ia memperoleh kemasan atau cassingnya. Sehingga terkesan sebagai agama yang tidak memiliki standar kebakuan. Akibatnya muncullah tudingan dari fihak lain terhadap Hindu sebagai agama tradisi, buatan manusia, agama budaya, agama bumi (tabi’i) atau paganisme. Tudingan negatif semakin bertambah ketika nilai-nilai luhur agama direduksi dengan memposisikan adat sebagai panglima bagi agama Hindu. Wajah Hindu menjadi bias, sehingga kehilangan humanismenya dan menjadi diskriminatif. Kapasitas budaya sebenarnya adalah sebagai media untuk mensosialisasikan ajaran Veda dengan bahasa local agar sampai ajeg menjadi tradisi. Karena peranan budaya ini Hindu sebagai agama tertua warisan dunia masih eksis sampai saat ini, bandingkan dengan agama-agama kuno yang pernah hidup dan berkembang di dunia ini bersamaan dengan agama Hindu saat itu. Sebut saja agama Yunani Kuno, Mesir Kuno, Mesopotamia, Babylonia, Assyria dan lain-lainnya. Berdasarkan sejarah semua agama tersebut sezaman dengan Hindu, kemudian satu persatu berguguran. Lain halnya dengan agama Hindu, kendati usianya sudah sangat tua yakni 80 abad ( a.l.: menurut Tilak yang menggunakan cara astronomi Rg Veda, Veda yang tertua dikomposisikan sejak 6000 SM), namun masih tetap hidup subur dan jaya di permukaan bumi ini. Apakah yang menyebabkan ? Tentunya sangat menarik sekali, seandainya kini dapat disaksikan agama-agama yang sezaman dengan Hindu seperti yang disebutkan di atas masih ada di sekeliling kita. 

Minggu, 15 September 2019

Sekar Alit "JARAT - KARU "


SEKAR ALIT "JARAT-KARU" *)

“Kekawian Saking Grya Batur Lebah Gablogan”
Olih - Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Lingga Puja
Koleksi Pribadi - I Nengah Sumendra *)



Sekar alit niki kasuratang  , Saksat maka sundih ; Anggen sesuluh kahuripan ring jagat lemah  ;   utama rahat punang carita  ; 

“BRAHMANAJARATKARU”
Mungwing sari kumuda daging carita ; Ida Sang Jaratkaru sane sampun putus ring sanghyang
aji sastra , keni taler kebyaparan sedih kingking , rikala katemu den sang rumaga atma werdha irika ring ayatana desa , napike sane ngawinang ?

Kadi cecangkrimane ;
Sepenan pedidi twara tawang , nanging  sepenan anak tyos presida ngicalang ;
Maka kirang langkung daging saha suksmania , ledang nyangkepin sane kirang , munggelin sane langkung ;

Durusang wacenin lan telebang ;
Puput kawi-sastra olih ;
Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Lingga Puja 
Grya Batur Lebah Gablogan Brembeng Selemadeg

Sabtu, 14 September 2019

Guru Hindu Menggelar Sembahyang Bersama Purnama di SDN 3 Sendang Mulya Sari

Gbr. Photo 1 :
Saat I Wayan Sumatra, S.Ag. Memimpin Persembahyangan
di Halaman SDN 3 Sendang Mulya Sari - Menghadap Ketempat Suci Pura


Unaaha (Bimas Hindu Konawe) – Sabtu, 14 September 2019, Guru Pendidikan Agama Hindu I Wayan Sumatra, S.Ag. bersama guru-guru yang beragama Hindu lainnya yang bertugas di Satuan Pendidikan SDN 3 Sedang Mulya Sari Kec. Tongauna Kabupaten Konawe menggelar persembahyangan bersama dengan siswa-siswi Hindu di Tempat Suci Pura yang ada disekolah-nya.

Menurut Wayan Sumatra sebagai Guru Pengampu Mapel Pendidikan Agama Hindu (PAH) di SDN 3 Sedang Mulya Sari, dalam konfirmasinya ke Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe,

"Tradisi Dalam Agama Hindu" Oleh : Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda


TRADISI DALAM AGAMA HINDU *)

Oleh: Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda


I. PENDAHULUAN
         Pelembagaan ajaran agama Hindu tidak dapat dipisakan dari tradisi, adat istiadat, kebiasaan di mana agama Hindu itu berkembang. Tradisi, adat istiadat serta budaya  disebut dengan Acara. Acara ini memiliki  kapasitas sebagai  media untuk mensosialisasikan ajaran Veda dengan bahasa lokal, agar sampai ajeg menjadi tradisi atau Adat Hindu yang kuat, serta memiliki sifat yang kenyal  dan elastis. Akibat salah memposisikan adat dan tradisi  ditambah lagi dengan penanganan yang lebih banyak berpegang pada arogansi kekuasaan, dan berbagai intrik, yang semestinya  adalah agama yang diadatkan, tapi yang terjadi adalah adat yang diagamakan. Nilai-nilai luhur agama mengalami reduksi disebabkan oleh peran   Adat menjadi Panglima bagi agama Hindu di Bali.   Wajah Hindu mengalami bias, sehingga kehilangan humanismenya dan menjadi diskriminatif.  Situasi yang demikian ini merupakan lahan yang empuk timbulnya  konflik secara internal, seperti diskriminasi dalam muput yajna, kasepekang, kanoreyang serta masih banyak kasus-kasus adat atas nama agama.  Kemudian belum lagi tudingan dari pihak lain, jangan disalahkan jika agama Hindu dikatagorikan sebagai agama tradisi, buatan manusia,  agama budaya, agama bumi (tabi’i) atau paganisme. Walaupun telah dilakukan resistensi dengan mengutip sumber teks, Hindu mengalir dari Veda, diwahyukan oleh Tuhan melalui para Maharsi merupakan ajaran yang bersifat “SRUTI”, yang artinya “yang didengar”, bukan buatan manusia atau apauruseyam. Namun tetap saja antara pernyataan dan kenyataan

Kamis, 12 September 2019

Desak - Rai "Sehati Satu Tujuan"


Biografi: Desak Ayu Ruasti S.Ag & Arya Rai Dharmika, S.Ag 
Penyuluh Agama Hindu Non PNS

DESAK-RAI  “SEHATI SATU TUJUAN”

Sehati Satu Tujuan, begitu semangat yang dipelihara oleh Desak Ayu Ruasti bersama suami tercintanya, yang kini aktif sebagai salah satu Penyuluh Agama Hindu Non PNS perempuan di Kabupaten Konawe. Desak begitulah panggilan akrabnya sehari-hari. Ibu muda yang berparas cantik ini lahir pada tanggal 11 November 1985. Anak sulung dari 3 bersaudara, perkawinan dari Bapak Dewa Gede Sandat dan Ibu Desak Ketut Rauh yang berprofesi sebagai buruh tani.

Desak, tumbuh dan besar dilingkungan yang sangat sederhana,  namun keinginannya untuk menimba ilmu pengetahuan di bangku sekolah tidak menyurutkan semangatnya, walaupun sangat menyadari dengan kondisi ekonomi kedua orang tua tidak seperti anak-anak yang lain yang kehidupan ekonomi orang tuanya lebih baik. Jengjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi dilalui dan dijalaninya dengan penuh semangat. Sekolah di TK Santikumara Ayunan pada tahun 1990- 1991, di SD Negeri 2 Ayunan dari tahun 1991-1998, dan lanjut di SMPN 2 Petang, namun hanya 1 semester kemudian pindah di SMPN 1 BLAKIUH  dari tahun 1998- 2001. 

Setelah tamat di SMPN 1

Kunjungan Penyelenggara Bimas Hindu di SMPN 3 Tongauna

KUNJUNGAN PENYELENGGARA BIMAS HINDU 
KANTOR KEMENAG KABUPATEN KONAWE DI SMPN 3 TONGAUNA


Photo : 1
Saat Bapak Drs. I Nyoman Narpa, M.Fil.H 
bersama Kepala Sekolah SMPN 3 Tongauna Bpk. Mansur, S.Pd. 

Om Swastyastu,
Om Awignam Astu Nama Sidham,

Jumat, 7 September 2018, Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Konawe Bapak Drs. I Nyoman Narpa, M.Fil.H didampingi oleh staf-nya kembali melanjutkan kunjungan-nya ke satuan pendidikan guna bersilahturahmi dengan pihak sekolah terutama dengan Guru Mata Pelajaran yang mengampu Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, guna memperoleh informasi tentang pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu & Budi Pekerti bagi siswa-siswi Hindu di satuan pendidikan tersebut.

Satuan pendidikan yang dikunjungi kali ini adalah SMPN 3 Tongauna. Kehadiran Bapak I Nyoman Narpa,M.Fil.H sudah ditunggu sejak pagi hari oleh pihak sekolah karena sebelumnya telah ada koordinasi dengan Ibu Putu Mediati, S.Ag. selaku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu & Budi Pekerti di sekolah tersebut.

Setibanya di SMPN 3 Tongauna, Bapak I Nyoman Narpa disambut oleh Bapak Mansur, S.Pd selaku Kepala Sekolah (KS) dan didampingi oleh Ibu Putu Mediati dan beberapa guru yang lainnya yang telah berada di ruangan para guru. Bapak I Nyoman Narpa langsung menyampaikan maksud dan tujuan dari kedatangannya. Bapak Mansur selakau Kepala Sekolah menyambutnya dengan sebuah sapaan selamat datang di SMPN 3 Tongauna, inilah kondisi dan keberadaan kami disini, kami sangat senang dikunjungi oleh pihak instansi terkait terlebih dari Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kab. Konawe mengingat di SMPN 3 Tongauna ini 75% siswa-siswinya beragama Hindu. Dengan adanya kunjungan ini paling tidak kami dapat menginformasikan kegiatan yang telah berlangsung selama ini bagi siswa-siswi kami yang beragama Hindu baik proses pembelajarannya di ruang kelas ataupun kegiatan ekstrakurikuler-nya.

Penyelenggara Bimas Hindu Bersua di SDN 3 Sendang Mulya Sari

PENYELENGGARA BIMAS HINDU 
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KONAWE 
BERSUA KE SATUAN PENDIDIKAN DI WILAYAH BINAANNYA



Photo; Saat Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kab Konawe 
Bapak Drs. I Nyoman Narpa, M.Fil.H di Ruangan Kepala Sekolah SDN 3 Sendang Mulya Sari 

Guna memperoleh infomasi awal hal-hal yang berkaitan dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu yang berlangsung di tingkat SD, SMP dan SMA, maupun yang berlangsung pada Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan Hindu Non Formal seperti sekolah mingguan yang berlangsung di setiap pasraman. Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe khususnya dalam program kerjanya yang berkenaan dengan Pendidikan Agama Hindu mengagendakan kunjungan kerja ke setiap satuan pendidikan yang tersebar di wilayah binaan-nya, terutama pada satuan pendidikan yang di dalamnya terdapat siswa-siswi Hindu-nya. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan agar Penyelenggara Bimas Hindu Kantor Kemenag Kabupaten Konawe sebagai instansi terkait yang memiliki Tugas dan Fungsi serta Misi dan Visi yang berkenaan dengan Pendidikan Agama Hindu dapat memberi ataupun memperoleh informasi tentang Pendidikan Agama Hindu di wilayah binaan-nya.

Format - Surat Nikah - Citra Wiwaha - Di Keluarkan oleh PHDI Kab. Konawe - Dok. Bimas Hindu Konawe

FORMAT : SURAT NIKAH - CITRA WIWAHA 
YANG DIKELUARKAN OLEH PHDI KABUPATEN KONAWE

( Cover Surat Nikah - Citra Wiwaha )
Om Swastyastu, 

Blongko - Buku Nikah atau Surat Nikah (Citra Wiwaha) ini diunggah dalam Blogger "CORONG PENYELENGGARA BIMAS HINDU KEMENAG KAB. KONAWE" ini, dimaksudkan sebagai bahan atau Media Informasi awal bagi masyarakat Hindu dan pihak-pihak terkait yang membutuhkannya, khususnya kepada para pengurus Parisada di Tingkat Desa dan Lembaga Agama / Desa Adat Agama di Seluruh Kabupaten Konawe dalam memberlangsungkan perkawinan sesuai dengan Adat dan Acara Agama Hindu. Blongko ini sebagai bahan dasar agar terjadi keseragaman Surat Nikah (Citra Wiwaha) di Kabupaten Konawe. Kemudian untuk dipergunakan sebagai bahan dalam mencatatkan perkawinannya di Catatan Sipil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Semoga Bermanfaat.









Om Subhamastu,
Loka Samastha Sukhino Bhavantu
Om Santih, Santih, Santih Om

Unaaha, 18 Mei 2018
Posting By. :
Staf Administrasi Penyelenggara Bimas Hindu 
Kementerian Agama Kabupaten Konawe 
( INS )