TUTUR BLOG BAGIAN 2 : "TATTWA" *)
|
Oleh : I Nengah Sumendra *)
Sisya :
Om Swastyastu Guru.
Acharya :
Om Swastyastu Ananda.
Sisya :
Guru. Rasa
keingintahuan ananda tentang ajaran Agama Hindu semakin bergejolak dalam
sanubari ananda Guru. Mohon kiranya Guru berkenan memberikan penjelasan
terhadap beberapa pertenyaan yang ada dalam benak ananda sekarang. Pertama,
apakah yang menjadi dasar keimanan sebagai pemeluk Agama Hindu ?.
Acharya:
Semangat
keingintahuan ananda sangat baik. Seperti penjelesan di awal, sebagai penganut
atau pemeluk Agama Hindu yang baik serta memiliki sraddha dan bhakti yang kuat
maka hal yang paling mendasar yang harus ditanamkan dalam dirinya adalah
prinsip prinsip dasar keimanan (tattwa), kebajikan (susila) dan perilaku keagamaan
(acara) Hindu. Pertama yaitu Tattwa Hindu, adalah prinsip dasar keimanan yang
bersumber dari sabda/wahyu pramana, maksudnya yaitu bahwa sumber keimanan atau
tattwa Agama Hindu itu bersumber dari kitab suci Weda yang keberadaan dan
kebenarannya diyakini sebagai wahyu langsung dari Brahman/Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Sesuai dengan tattwa agama Hindu bahwa dasar
Sraddha itu mencakup lima hal dasar yang disebut Panca Sraddha, yaitu Percaya
terhadap adanya Brahman, Percaya terhadap adanya atman, Percaya terhadap adanya
karmaphala, Percaya terhadap adanya punarbhawa dan Percaya terhadap adanya
moksa.
Sisya :
Matur
suksma
atas penjelasannya Guru. Om Santih, Santih, Santih Om.
Acharya :
Om Santih, Santih,
Santih Om
|
A.
Pengertian Tattwa Hindu
Agama
Hindu mempunyai kerangka dasar kebenaran yang sangat kokoh karena dibangun atas
dasar prinsip-prinsip dasar kemimanan tattwa, susila dan acara yang masuk akal
dan konseptual. Konsep pencarian kebenaran yang hakiki di dalam agama Hindu
diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Banyak sumber yang telah
yang memberikan pengertian tentang tattwa sebagai dasar untuk memahami apa pengertian
dari tattwa itu. Dari beberapa sumber yang ada bahwa arti dari tattwa di
antaranya yaitu bahwa; Tattwa berarti thatness, itu sendiri atau hakikat.
Tattwa berarti sifat kodrati. Tattwa berarti unsur. Tattwa berarti kebenaran
atau segala sesuatu yang bersumber dari kebenaran. Tattwa berarti ajaran
Ketuhanan yang merupakan landasan ajaran agama.Tattwa berarti dasar keimanan
atau kepercayaan kepada Tuhan yang merupakan dasar bagi agama ataupun pemuluk
agama. Tattwa berarti cara kita melaksanakan ajaran agama dengan mendalami
pengetahuan dan filsafat agama. Tattwa berasal dari bahasa sansekerta terdiri
dari unsur kata tat yang artinya “Itu” atau “Ke-Itu-an, twa artinya bersifat
atau mengandung, memiliki makna pengetahuan mendasar ajaran Hindu untuk
mengenal dan mendekatkan diri pada sifat-sifat yang bercitra “Ke-Itu-an” yakni
Ke-Tuhanan.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat diambil sebuah pengertian bahwa tattwa
berarti ajaran tentang hakekat Ketuhanan yang merupakan landasan dari ajaran
Agama Hindu dan menjadi dasar bagi agama Hindu serta pemeluknya dalam melaksanakan
ajaran agama dengan cara mendalami pengetahuan dan filsafat agamanya.Tattwa yang
dimaksud adalah ajaran kebenaran atau hakekat kebenaran dharma yang bersumber
dari pustaka suci Weda.
Tattwa
begitu diyakini kebenarannya karena merupakan perwujudan dari wahyu/sabda
pramana. Tattwa memiliki dimensi keyakinan yang terdapat dalam filsafat, dimana
filsafat merupakan pergumulan pemikiran yang tidak pernah final, sementara
tattwa adalah pemikiran filsafat yang bermuara pada sebuah keyakinan yang harus
diyakini kebenarannya. Namun demikian bukan berarti filsafat tidak boleh
mempertanyakan kebenaran tentang sebuah pernyataan ataupun Ke-Itu-an. Sehingga
dalam hal ini tattwa tidak dapat didefenisikan sebagai filsafat secara an sich,
tetapi lebih tepat sebagai dasar keyakinan ( teologi ) dalam agama Hindu.
Terhadap
ajaran tattwa yang demikian itu dapat ditelusuri dari kitab-kitab agama Hindu.
Sebagai dasar keyakinan, maka tattwa dalam agama Hindu yang telah populer
selama ini adalah mencakup lima hal dasar yang disebut Panca Sraddha atau Panca
Tattwa, yaitu Widhi Tattwa, Atma Tattwa, Karmaphala Tattwa dan Moksa Tattwa. Panca
Sraddha tak ubahnya sebagai batang tubuh atau dasar dari tattwa-tattwa yang ada
dalam agama Hindu. Namun demikian perlu dipahami bahwa masih banyak
tattwa-tattwa yang lain dalam agama Hindu yang membutuhkan penjabaran dan
pembahasan secara menyeluruh dan mendalam (Komprehensip).
B.
Tujuan Memahmi Tattwa Hindu
Ajaran
agama Hindu dibedakan menjadi Tattwa, Susila, dan Acara. Ketiga bagian ini
tidak dapat dipisah-pisahkan. Seseorang yang hanya mengetahui Tattwa tanpa
mengetahui etika dan cara tidak dapat disebut pemeluk agama Hindu yang baik.
Demikian juga orang yang hanya bersusila atau melaksanakan ibadah saja tanpa
mengetahui tattwa akan menjadi pemeluk agama yang tidak tangguh atau
keimanannya mudah rapuh.
Ketiga dari prinsip-prinsip dasar ajaran agama Hindu yang meliputi
prinsip dasar keimanan terhadap tattwa/filsafat Hindu, prinsip dasar keimanan terhadap
kebajikan/susila Hindu, dan prinsip dasar keimanan terhadap perilaku (sadhana) dan acara keagamaan Hindu merupakan pilar dan menjadi
dasar pijakan yang harus dipedomani dan dipahami serta diamalkan secara baik
dan benar bagi setiap pemeluk agama Hindu. Atas dasar itu maka keimanan
terhadap tattwa menjadi hal mutlak dibutuhkan untuk dipedomani dan dipahami
agar pemeluk agama Hindu dapat melaksanakan aktivitas keberagamaannya
sehari-hari dengan baik dan benar. Memahami
tattwa bertujuan agar pemeluk agama Hindu memiliki kerangka dasar atau landasan
yang benar dan kuat tentang pengetahuan atau hakekat kebenaran dan filsafat
agama Hindu yang bersumber dari pustaka suci Weda yang diyakini sebagai kitab
suci agama Hindu. (INS)